
Rulin Dwi Wahyuningsih, S.Pd., M.M, alumnus Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya. Saat ini menjadi guru (PNS) di MTs Negeri 1 Sampang.
Pentingnya Pendidikan dan Pelatihan Konseling bagi Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas
Pendidikan dan pelatihan konseling bagi guru mata pelajaran dan wali kelas merupakan kebutuhan yang penting di lingkungan sekolah karena guru bukan hanya bertanggung jawab dalam proses transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga berperan dalam membentuk karakter dan mendukung perkembangan emosional dan sosial siswa. Meskipun di sekolah sudah ada guru Bimbingan dan Konseling (BK), sebagai garda terdepan yang setiap hari berinteraksi dengan siswa, guru mata pelajaran dan wali kelas perlu memiliki keterampilan konseling untuk menangani masalah siswa secara tepat dan membantu mereka tumbuh secara baik.
Di sekolah, semua guru pada dasarnya adalah pembimbing bagi siswa baik dalam proses belajar mengajar maupun dalam pembinaan karakter. Guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswanya, tetapi juga mendampingi mereka dalam meraih keberhasilan. Dalam menjalani setiap aktivitas dalam belajar mengajar ini tugas guru adalah juga memberikan bimbingan kepada siswanya (Azzet, 2011:9). Disebutkan juga dalam Undang-undang Dasar 1945 Pasal 28B (2), bahwa “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi” (Tim Familia, 2015:44).
Bentuk kontribusi yang dapat diberikan oleh guru mata pelajaran dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling menurut Mugiarso (2012:111) adalah sebagai berikut.
- Membantu dalam memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling
- Bekerja sama dengan guru pembimbing dalam mengidentifikasi siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling
- Mengalihtangankan siswa yang memerlukan bimbingan kepada guru pembimbing
- Mengupayakan tindak lanjut pelayanan bimbingan mencangkup program perbaikan dan program pengayaan
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan bimbingan dan konseling dari guru pembimbing
- Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam penilaian pelayanan bimbingan
- Ikut serta dalam program layanan bimbingan
- Berpartisipasi dalam kegiatan pendukung seperti konferensi kasus
- Berpartisipasi dalam upaya pencegahan munculnya masalah siswa dalam pengembangan potensi/
Mugiarso (2012:112) juga menyebutkan bahwa ada lima kontribusi atau peran dari guru mata pelajaran dalam pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu: (1) Guru sebagai informator; (2) Guru sebagai fasilitator; (3) Guru sebagai mediator; (4) Guru sebagai motivator; dan (5) Guru sebagai kolabolator.
Guru dan wali kelas sangat berperan dalam mendukung kesehatan mental dan emosional siswa. Oleh karena itu memahami dasar-dasar konseling bagi guru dan wali kelas sangatlah penting, karena hal ini dapat membantu mereka untuk mengenali, merespons, dan menangani berbagai masalah dan kesulitan yang dihadapi siswa, seperti kekerasan, perundungan, dan kesulitan belajar.
Dengan memiliki pengetahuan konseling dasar, guru dan wali kelas dapat lebih peka terhadap tanda-tanda masalah yang dialami siswa dan tahu cara merespons hal tersebut dengan tepat, sehingga dapat mencegah permasalahan tersebut berkembang lebih jauh. Pemahaman tersebut juga memberikan mereka keterampilan untuk mendengarkan siswa dengan empati, memberikan dukungan emosional, serta mengarahkan siswa agar melanjutkan ke guru BK atau konselor profesional jika diperlukan.
Selain itu, pemahaman tersebut juga dapat memperkuat lingkungan sekolah yang aman, mendukung, dan ramah bagi semua siswa, serta membantu membentuk karakter positif dan nilai-nilai sosial yang sehat. Dengan demikian, sekolah tidak hanya menjadi tempat untuk belajar akademis saja, tetapi juga sebagai tempat tumbuhnya pribadi dan karakter yang harmonis.
Sosok pendamping anak yang baik dan benar adalah orang tua dan guru. Pada saat anak melakukan aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari, peranan guru dan orang tua sangat berguna untuk mengetahui permasalahan gangguan kesehatan pada anak (Rohma, 2008:10). Guru mata pelajaran dan wali kelas adalah orang yang berinteraksi langsung dengan siswa setiap harinya sehingga mereka memiliki peluang besar untuk mengenali tanda-tanda awal permasalahan dan kesulitan yang dialami oleh siswa, baik dalam aspek akademis maupun emosional. Pelatihan konseling dasar dapat membantu guru untuk mengenali tanda-tanda masalah seperti kecemasan, depresi, bullying, maupun masalah keluarga yang mungkin dihadapi siswa.
Kemampuan guru dan wali kelas dalam mendukung dan memperhatikan kondisi siswa dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif dan aman. Lingkungan belajar yang sehat tidak hanya bebas dari gangguan fisik, tetapi juga memberikan rasa aman secara emosional. Dengan memiliki kemampuan konseling, guru dapat lebih cepat merespons kebutuhan emosional siswa, mengelola konflik antarsiswa, dan mendorong interaksi positif di dalam kelas yang akan berimbas pada meningkatknya prestasi akademis siswa dan membuat mereka merasa lebih nyaman dan dihargai di sekolah.
Tidak semua siswa dapat mengungkapkan masalah mereka secara langsung. Banyak dari mereka yang lebih memilih untuk menyimpan masalah, utamanya yang berkaitan dengan persoalan pribadi. Guru yang memiliki pengetahuan dasar tentang konseling dapat menjadi jembatan antara siswa dan dukungan profesional. Misalnya, jika seorang siswa menunjukkan tanda-tanda penurunan prestasi atau perubahan perilaku, guru dapat menggunakan teknik-teknik konseling untuk mendekati siswa dengan sensitif tanpa memberikan tekanan.
Kemampuan konseling guru dapat membangun kedekatan dengan siswa secara positif. Hubungan yang sehat antara guru dan siswa akan membuat siswa merasa lebih nyaman, terbuka, dan percaya untuk mengungkapkan perasaan, kesulitan, atau masalah yang sedang mereka hadapi. Kedekatan ini sangat penting dalam mendukung kesehatan mental siswa dan dapat mempermudah guru dalam memberikan bimbingan yang tepat saat siswa mengalami masalah atau kesulitan.
Pendidikan dan pelatihan konseling bagi guru juga dapat mendukung sinergi dengan guru BK, kepala sekolah, dan orang tua. Dengan pemahaman dasar mengenai konseling, guru mata pelajaran dan wali kelas dapat bekerja sama lebih baik dalam memantau kondisi siswa dan melakukan langkah dan tindakan yang tepat. Kolaborasi ini penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif.
Akhir-akhir ini, kesehatan mental siswa adalah isu yang semakin mendapat perhatian. Guru yang tidak memiliki pengetahuan dasar dalam konseling sering kali merasa ragu atau tidak percaya diri saat harus menghadapi masalah kesehatan mental siswa. Melalui pelatihan konseling, guru akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana menghadapi siswa yang bermasalah serta menentukan langkah selanjutnya. Hal ini juga dapat membantu mengurangi risiko salah langkah atau kesalahpahaman yang dapat memperburuk kondisi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Azzet, Akhmad Muhaimin. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Mugiarso, dkk. 2012. Bimbingan dan Konseling. Semarang: UNNES Press
Rohma. 2008. Bimbingan dan Konseling 1. Solo: PT.Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Tim Familia. 2015. UUD 1945 dan Kabinet Indonesia Bersatu. Yogyakarta: Relasi Inti Media
Bagikan artikel ini