Nabila Ayu Lestari, Langganan Juara Desain Poster

Tertarik Desain Sejak Kecil, Sering Ikut Berbagai Lomba Seni

Berprestasi di tengah padatnya kuliah, organisasi, dan kompetisi tentu bukan hal yang mudah. Tapi tidak bagi Nabila Ayu Lestari. Mahasiswa Prodi S1 Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mampu mengukir berbagai prestasi di bidang desain grafis poster. Bahkan, ia termasuk langganan juara desain poster.

Nabila – demikian panggilan akrab mahasiswi kelahiran Surabaya, 8 Juli 2004 itu. Ia mengawali pendidikan dasar di SDN Sambikarep, Surabaya, lalu melanjutkan ke SMPN 20 Surabaya dan SMA Shafta Surabaya. Mahasiswi yang hobi editing dan desain grafis itu lantas melanjutkan studi ke Unesa dengan pilihan prodi S1 Ekonomi Islam.

Awal mula ketertarikannya dengan desain sudah muncul sejak kecil. Ia sering mengikuti lomba-lomba seni seperti kaligrafi, mewarnai, hingga ilustrasi poster. Kesukaannya mengedit foto saat di bangku SMA semakin menguatkan minatnya dalam bidang desain grafis. Bahkan, ketika masuk kuliah, ia pun mulai serius mempelajari dasar-dasar desain grafis. “Ide desain biasanya aku tuangkan untuk Himpunan Prodi dan lingkungan untuk saling membantu,” ujarnya 

Ketekunannya mempelajari bidang desain sepanjang 2022 hingga 2024, membuahkan hasil. Ia berhasil meraih juara 1 di lebih dari lima kompetisi tingkat nasional. Di antaranya, Favorite Champion, Creative Poster 2022, Lembaga Dakwah Kampus Uswah, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Juara 1 Infographic Poster Competition 2022, Peduli Kemanusiaan, Unesa, Juara 1 Poster Competition of Galeri Investasi 2023, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Unesa dan berbagai kejuaraan lainnya.

Dari semua prestasi itu, Nabila mengaku bahwa kemenangan yang paling berkesan adalah saat lomba poster yang diselenggarakan Lembaga Dakwah Kampus Uswah UPN Veteran Jakarta. Meski bari kali pertama ikut lomba, ia berhasil menjadi pemenang poster favorite. “Pengalaman itu menjadi langkah awal sekaligus penyemangat saya untuk terus mencoba di perlombaan selanjutnya,” ungkapnya. 

Di balik prestasi luar biasa itu, ada perjuangan panjang yang harus ditempuh Nabila. Salah satunya, saat mengikuti lomba desain logo yang diselenggarakan Koperasi Mahasiswa (Kopma), Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Dalam lomba itu, Nabila mencoba menggunakan tools desain yang benar-benar baru baginya untuk menyesuaikan dengan konsep lomba. “Saya harus beradaptasi dengan cepat. Dari lomba ini, saya banyak belajar hal baru yang menambah skill desain,” ujarnya.

Ketika merasa hampir menyerah, Nabila punya cara tersendiri untuk bangkit. Ia memberi ruang untuk beristirahat, menyeduh kopi favorit, mendengarkan musik, hingga menonton film favorit. Selain itu, ia juga biasanya mencari referensi desain, cari tips dan trik agar lebih bisa mengeksplor hasil desain. “Hal-hal kecil yang saya sukai bisa memulihkan semangat dan ruang untuk berkarya,” ujarnya.

Selama kuliah di Unesa, Nabila tidak hanya aktif di bidang nonakademik, tetapi juga bidang akademik. Ia aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP). Ia juga ikut seleksi pendanaan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Unesa 2024 bersama dengan timnya.

Kemampuan Mengatur Waktu

Kemampuan mengatur waktu menjadi kunci sukses Nabila. Ia menempatkan kuliah sebagai prioritas utama. Sementara pada malam hari, digunakan untuk riset desain dan hari libur untuk kegiatan organisasi. Ia juga biasa mencatat semua jadwal dan target hariann di sticky note yang ditempel di depan kaca. “Ketika bangun tidur, saya teringat timeline yang harus dikerjakan di hari itu,” ungkapnya.

Keberhasilan anak bungsu dari dua bersudara itu tidak lepas dari dukungan keluarga dan lingkungan sekitar. Ia selalu meminta doa kepada sang ibu sebelum mengikuti lomba. Meskipun sang ibu kurang paham dunia desain, tapi ketika meminta ridha dan doa, rasanya hati lebih ikhlas dan tenang. “Kampus juga memberikan dukungan penuh baik dari segi administratif maupun finansial,” tambahnya.

Nabila mengaku bahwa orang pertama yang selalu dikabari setelah meraih kemenangan adalah orang tuanya. Karena pencapaian yang ia dapatkan selama ini merupakan hasil dari dukungan tanpa henti dari orang tua. “Mereka adalah sumber doa dan motivasi terbesar bagi saya,” ujar Nabila. Selain itu, ia juga selalu menghubungi dosen pembimbingnya setelah berhasil meraih kemenangan. “Kemenangan ini bukan hanya milik saya, tapi juga mereka yang selalu mendukung dari belakang layar,” tandasnya.

Bagi Nabila, hal paling membanggakan dari semua prestasi yang diraih bukan hanya sekadar piala atau sertifikat, tetapi adalah pengalaman dan pelajaran selama proses lomba tersebut. Ia senang bisa membagikan strategi dan pengetahuan kepada teman-teman di kampus. Ia juga ingin membuktikan bahwa dari manapun program studi yang dipilih, tetap bisa berkembang di luar lingkup materi kuliah yang didapatkan. “Kembangkan skill yang kita punya dan ubah menjadi prestasi,” tegasnya.

Nabila memberikan pesan kepada mahasiswa yang ingin mengikuti jejaknya agar jangan takut mencoba dan jangan menunggu sempurna untuk memulai. Setiap prestasi besar, katanya, dimulai dari keberanian kecil untuk melangkah. Ia juga menambahkan pentingnya kegagalan dalam proses meraih sesuatu. “Kalau gagal ya coba lagi, gagal lagi, coba lagi, dan nikmati rasa dari setiap kegagalan itu,” ujar Nabila memberi pesan.

Perjuangan Nabila Ayu Lestari membuktikan bahwa dengan semangat, ketekunan, dan dukungan yang tepat, ia bisa menjadi pribadi yang unggul, inspiratif, dan berprestasi. @CR-Wakhda

Bagikan artikel ini

en_USEN