Lebih Dekat dengan Fakultas Ketahanan Pangan Unesa

Buka Lima Prodi, Cocok Jadi Pilihan Jalur SNBT dan Mandiri 2025

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali membuat terobosan dan gebrakan baru. Kampus yang baru tiga tahun berjalan sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) itu membuka fakultas baru yaitu Fakultas Ketahanan Pangan (FKP). Fakultas yang berlokasi di Jalan Dr Moestopo Surabaya itu telah membuka lima prodi yang bisa dipilih pada jalur penerimaan mahasiswa baru SNBP, SNBT, dan Mandiri 2025.

Dekan FKP, Prof Dr. Nining Widyah Kusnanik menjelaskan, FKP Unesa berfokus pada pengembangan teknologi pertanian, peternakan, perikanan, dan agribisnis yang futuristik menjawab tantangan revolusi industri 4.0 dalam rangka percepatan swasembada pangan.

Fakultas Ketahanan Pangan, terang Nining, berfokus pada pengembangan teknologi pertanian, peternakan, perikanan, dan agribisnis terkini. Salah satu tujuannya adalah untuk mendukung program pemerintah swasembada pangan dalam menjaga ketahanan pangan.

Guru besar Unesa kelahiran Lumajang itu menjelaskan, saat ini, FKP telah memiliki lima program studi (prodi) yang sangat prospektif. Pertama, Prodi S-1 Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. Prodi ini membekali mahasiswa dengan ilmu teknologi pengolahan pangan dan hasil pertanian berbasis ketahanan pangan, guna mendukung Indonesia maju yang berdaulat dan mandiri di bidang pangan.

“Prodi ini memiliki sejumlah prospek kerja dan karier mahasiswa atau lulusan. Bisa menjadi quality control industri pangan, bagian produksi industri pangan, research and development atau RnD, wirausaha bidang pangan, analisis pangan, pegawai pemerintah, pegawai BUMN, konsultan industri pangan, dan masih banyak lagi,” terang Nining.

Prodi kedua adalah S-1 Biosains Hewan. Prodi ini, terang Nining, mempersiapkan generasi muda yang berkompeten di bidang hewan ternak unggul berbasis teknologi rekayasa, baik rekayasa pakan, produksi, hasil ternak maupun rekayasa limbah ternak.

“Prodi ini mengakomodasi kearifan lokal berwawasan lingkungan berkelanjutan,” ujar mantan sekretaris Senat Akademik Unesa itu.

Lebih lanjut Nining menjelaskan, mahasiswa yang kuliah di prodi Biosains Hewan memiliki banyak prospek kerja dan karier. Beberapa prospek kerja dan karier itu, di antaranya bisa menjadi peneliti muda bidang biosains hewan ternak budidaya, praktisi industri hewan ternak budidaya, wirausaha bidang hewan ternak budidaya, dan bisa menjadi pegawai pemerintah pusat, hingga daerah maupun BUMN.

Ketiga, Prodi S-1 Akuakultur. Prodi tersebut, jelas Nining, membekali mahasiswa dengan kompetensi budidaya perairan. Dengan rancangan kurikulum kekinian, prodi ini menghasilkan lulusan yang tangguh, adaptif, inovatif, dan kolaboratif berbasis kewirausahaan, rekayasa budidaya, dan kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya perikanan yang berkelanjutan.

“Prodi ini menawarkan berbagai prospek kerja dan karier, seperti bisa menjadi penyuluh bidang akuakultur, asisten peneliti maupun peneliti bidang akuakultur, wirausaha bidang akuakultur, laboran atau supervisor bidang akuakultur, dan tentu bisa menjadi pegawai pemerintah pusat dan daerah, maupun BUMN,” bebernya.

Keempat, Prodi S-1 Agribisnis Digital. Prodi tersebut, tambah lulusan S2 University of Canberra Australia Program Studi Sport Studies: Exercise Physiology itu dirancang untuk mempersiapkan SDM pertanian yang berkompeten di bidang agribisnis digital sesuai perkembangan ilmu dan teknologi pertanian.

“Prodi ini mengintegrasikan ilmu pertanian, ekonomi, bisnis, dan informatika. Selain itu, juga mengintegrasikan teknologi ke dalam proses bisnis pertanian, yang memungkinkan proses bisnis menjadi lebih efisien, produktif, dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Nining mengatakan, ada tiga hal yang menjadi fokus prodi Agribisnis Digital. Pertama, menciptakan lulusan dengan kemampuan pengelolaan bisnis pertanian yang dipadukan dengan teknologi dan inovasi digital atau smart agribusiness. Kedua, kemampuan manajerial dalam bisnis pertanian yang mengintegrasikan bisnis hulu dan hilir (agripreneur). Dan, ketiga, kemampuan dalam menganalisis dan memasarkan produk pertanian berskala nasional dan internasional.

Mahasiswa yang masuk prodi ini, lanjut Nining, memiliki peluang kerja dan karier di sejumlah bidang. Di antaranya, sebagai wirausahawan agribisnis digital, manajer profesional bidang pertanian, pegawai pemerintah, supervisor industri pangan, quality control produk pertanian, dosen atau peneliti bidang agribisnis, konsultan hingga pengelola ekspor-impor produk pertanian.

Selain itu, Prodi S-1 Bioteknologi. Bioteknologi merupakan bidang ilmu terapan yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu, termasuk biologi, kimia, teknologi, dan rekayasa, untuk menciptakan inovasi dalam berbagai bidang seperti pertanian, kesehatan, industri, dan lingkungan.

Mahasiswa yang kuliah di prodi ini memiliki peluang dan prospek kerja atau karier sebagai profesional di bidang industri, entrepreneur khususnya bidang bioteknologi pangan, asisten peneliti (R&D, pengembangan dan aplikasi bioteknologi bidang pangan), penyuluh, pun ahli pengembangan bisnis dan strategi penjualan.            

“Untuk tambahan, informasi lebih lanjut mengenai jalur penerimaan dan FKP Unesa bisa berkunjung ke laman FKP Unesa atau bisa dicek di admisiunesa.ac.id,” tandasnya.

Pembukaan Fakultas Ketahanan Pangan Unesa merupakan langkah strategis dalam menjawab tantangan ketahanan pangan Indonesia. Dengan lima prodi unggulan dan kurikulum yang inovatif, FKP Unesa siap mencetak lulusan berkualitas yang mampu berkontribusi dalam pembangunan sektor pangan nasional. Kesempatan berkarir yang luas menanti para lulusan FKP Unesa di masa depan. @sir

Bagikan artikel ini

id_IDID