Kisah Mellya Dewi Purnamasari berkuliah di Vytautas Magnus University, Lithuania melalui program IISMA

Mewujudkan cita-cita Semasa SMA Bisa Kuliah di Luar Negeri

Mahasiswa S1 Sastra Inggris, Fakulltas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya Mellya Dewi Purnamasari berhasil mewujudkan cita-citanya ketika semasa SMA untuk bisa merasakan langsung kuliah di luar negeri. Ia berhasil lolos mengikuti program Indonesian International Students Mobility (IISMA) Awards 2024 di Vytautas Magnus University.

“Alhamdulillah, dengan kegigihan dan usaha yang keras saya dapat mewujudkan mimpi kuliah di luar negeri melalui IISMA,” ujarnya.

Di Unesa, mahasiswi kelahiran Jember 11 Mei 2003 itu, selain aktif juga berprestasi. Selain keberhasilannya lolos IISMA, ia juga pernah magang bersertifikat batch 6 di PT Pegadaian Persero BMUN 2024. Selain itu, ia juga pernah meraih 1st and 2nd Winner on GAYATAMA National Read Aloud Competition 2021 & 2022.

Dari prestasi yang berhasil dapatkan itu, tidak mengherankan jika ia berhasil melangkah lebih jauh untuk memperoleh pengalaman baru melalui  program IISMA. Keberhasilannya itu juga ditunjang dengan hobi Mellya yakni reading, book collection, golfing, baking, dan cooking.

Mellya mengetahui program IISMA saat mengikuti mata kuliah Fonologi yang diampuh Prof Slamet Setiawan, MA, PhD, dosen yang merupakan Direktur TIK Unesa. Karena tertarik, ia pun berupaya menindaklanjuti dengan mempersiapkan segala persyaratan untuk bisa lolos program IISMA.

Ia pertama kali mencoba mengikuti seleksi program IISMA pada saat semester 4. Namun, ia dinyatakan tidak lolos program IISMA karena memang persiapannya kurang maksimal. Ia kandas pada tahap wawancara. Kegagalan itu membuat Mellya berbenah. Ia mengupdate diri dengan mengikuti berbagai macam kegiatan berbasis internasional.

Dengan persiapan yang lebih matang itu, pada semester 5, Mellya kembali mendaftar program IISMA. Dengan mengikuti mentoring bersama OIA Unesa dan sharing session bersama awardee, ia pun berhasil lolos program IISMA di Vytautas Magnus University (VMU), Lithuania.

Keberhasilan lolos program IISMA itu, tidak terlepas dari support kedua orang tuanya. Selain itu, juga berkat dukungan dari Fakultas dan Universitas saat proses persiapan hingga berhasil lolos IISMA. Ia mengaku senang, karena selain berkaitan dengan dokumen, Unesa juga menyediakan program mentoring intensif selama hampir 2 bulan sebelum pendaftaran bahkan sampai pada tahap interview.

“Unesa sudah cukup mendukung dalam membantu mahasiswanya mendaftar program IISMA. Selain itu, Kantor Urusan Internasional (KUI), juga cukup responsif terkait dokumen ataupun yang berkaitan dengan portal IISMA,” ujar Mellya.

Waktu pertama kali Mellya tiba di Vytautas Magnus University (VMU), sangat terbantu karena ada student council yang membantu mahasiswa baru mengenal kampus dan lingkungan perkuliahan. Selain itu, fasilitasnya juga memuaskan dan memudahkan mahasiswa.

“Saya cukup mudah beradaptasi di sana dengan dibantu International Cooperation Department mereka yaitu Mr Vaidas Daciola untuk menemani navigating kampus dan city center,” bebernya.

Peluang Kemampuan Akademik

Selama berkuliah di luar negeri melalui progam IISMA, ia mempunyai peluang dalam mengembangkan kemampuan akademik dengan mengakses kurikulum internasional, memperluas jaringan global melalui kolaborasi dengan mahasiswa dari berbagai negara, dan meningkatkan keterampilan antarbudaya dan bahasa asing.

Melalui pengalaman yang diperoleh semasa berkuliah di luar negeri, Mellya mengaku dapat melatih soft skills, kepemimpinan, dan kemandirian. Selain itu, ia juga menjadi duta budaya Indonesia untuk memperkenalkan budaya lokal dan membangun jaringan alumni internasional untuk karier masa depan.

Mengenai manajemen waktu kuliah, Mellya terbantu dengan fasilitas yang disediakan yaitu moodle. Platform itu membantu dalam mentracking jadwal kuliah dan silabus dan untuk komunikasi antara mahasiswa dengan dosen. Jadwal kuliah, lanjutnya, tetap menjadi patokan utama dalam melakukan kegiatan. Ia juga aktif mengikuti acara dari ESN untuk balancing kegiatan akademik, bersosialisasi dan mengeksplor kota. “SewaktuK UTS atau UAS, saya mendedikasikan minimal 1 hari untuk mereview semua materi,” ujarnya.

Selama di Lithuania, Mellya mengakui adanya perbedaan sistem pendidikan. Di sana, ada kelas yang tidak memiliki attendance policy sehingga mahasiswa dapat tidak hadir di kelas akan tetapi tetap wajib mengikuti ujian. Konsep tersebut terasa sedikit asing, karena di Unesa, kehadiran memiliki presentase sekitar 20% dari keseluruhan nilai akhir ditiap mata kuliah.

Perbedaan sistem perkuliahan dan kultur akademik itu tentu sangat berbeda dengan di Indonesia (Unesa). Namun, konsep yang ada di Vytautas Magnus University itu dapat diterapkan karena  kebanyak mahasiswanya sudah bekerja, baik part time maupun full time. “Kampus mengakomodasi mahasiswa dengan menggunakan sistem moodle untuk tetap bisa mengakses materi dan lectures recording,” terangnya.

Oleh-oleh membanggakan yang didapat Mellya adalah keberhasilannya membawa certificate of the completion dari VMU dan the long life connection dengan teman-teman di kampus itu. “Selain itu, dapat tawaran melanjutkan S-2 dan dapat cokelat pergale mahr khas Lithuania yang sangat enak,” tegasnya.  

Mellya berharap kepada adik-adik tingkatnya yang berkeinginan untuk mengikuti program IISMA agar menyiapkan diri jauh-jauh hari dan harus mempunyai target jika ingin diterima. Selain itu, kemampuan membuat esai juga sangat penting. “Intinya selalu berupaya mengembangkan diri,  berdoa untuk memperoleh hasil yang terbaik, dan mencari mentor,” jelasnya.

Setelah mengikuti perkuliahan di luar negeri melalui progam IISMA, pandangan Mellya terhadap dunia menjadi lebih luas dan lebih terbuka terhadap keberagaman budaya. Kepercayaan dirinya juga meningkat karena sering berinteraksi dengan orang lain, dari lintas negara. “Pengalaman itu membantu saya memperluas wawasan akademis, terutama dalam prespektif global,” paparnya.

Mellya berharap, setelah pulang dari Lithuania, ia dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh untuk berkontribusi pada pengembangan masyarakat dan terus memperluas jaringan internasional. “Saya berharap dapat bekerja atau berkuliah lagi di luar negeri,” tandasnya. @CR-Azizah Rahmah

Bagikan artikel ini

en_USEN