Cerita Inspiratif Patria Nugraha Raih IISMA ke Malaysia

Wujudkan Mimpi Besar dari Hal Kecil

Mimpi besar bisa dimulai dari hal kecil. Itu pula yang dibuktikan Patria Prana Nugraha Halmulst (Patria). Mahasiswa S-1 Prodi Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya itu berhasil mewujudkan mimpi lolos program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) di Universiti Kebangsaan Malaysia, Malaysia.

Mahasiswa kelahiran Jakarta, 29 Oktober 2004 itu memulai pendidikan dasar di SDN 1 Pinang, Tangerang. Lalu, ia melanjutkan pendidikan menengah pertama dan menengah atasnya di SMP Negeri 6 Cimahi dan SMA Islam Terpadu (SMAIT) Fithrah Insani, Bandung. Kemudian, ia melanjutkan kuliah di Unesa.

Di kampus rumah para juara itu, Patria merupakan mahasiswa yang cukup aktif berorganisasi. Pada 2023, ia menjabat sebagai ketua Japanese Hobby Club Iro-Iro. Selain itu, ia sempat menjadi finalis pada acara pemilihan putra-putri jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Unesa pada 2023.

Hobinya yang gemar bermain game dan juga membaca serta menggambar, menjadikan Patria sebagai pribadi yang tekun dan penuh semangat. Tak heran jika ia berani keluar dari zona nyaman untuk meraih pengalaman baru, salah satunya dengan mengikuti program IISMA.

Patria mengaku pertama kali mengetahui program IISMA melalui grup program studinya. Karena nilai TEP-nya cukup buat ikut seleksi internal, akhirnya ia mencoba mendaftar. Proses itu, menjadi langkah awal Patria menuju pengalaman internasional. Apalagi, orang tua dan juga teman-temannya sangat mendukung mengikuti program IISMA.

Program IISMA, terang Patria, sangat menarik karena menyediakan berbagai macam pilihan universitas dan mata kuliah yang unik dan beragam. Ia pun memantapkan pilihan di Universiti Kebangsaan Malaysia. Salah satu alasannya, karena Malaysia masih dekat dengan Indonesia, jadi cocok buat Patria yang baru kali pertama berkesempatan belajar di luar negeri. Selain itu, fasilitas kampus yang memadai dan mata kuliah yang unik, juga menjadi pertimbangannya.

Keberhasilan Patria lolos program IISMA tidak lepas dari dukungan keluarga, terutama orang tua. Ia mengatakan, ayahnya, Virga Wisynu Halmust yang merupakan seorang karyawan swasta dan ibunya, Henny Ria Suryani yang merupakan ibu rumah tangga sangat memberikan dukungan penuh untuk mengikuti program IISMA.

Selain orang tua, mahasiswa asal kota Cimahi itu juga mendapatkan dukungan dari pihak fakultas dan universitas. Unesa secara aktif memberikan mentoring dan membagikan informasi-informasi mengenai IISMA pada forum-forum khusus. Tidak hanya itu, pihak fakultas juga menyediakan alat serta ruangan untuk melakukan sesi interview agar berjalan dengan lancar.

Bagi Patria, dengan mengikuti program IISMA, ia mendapatkan relasi dan pengetahuan berskala internasional. Hal tersebut membuat ia menjadi lebih terbuka mengenai perbedaan budaya. Selain itu, ia juga bisa menyalurkan kemampuan berbahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari.

Terkesan saat Orientation Day

Saat kali pertama menginjakkan kaki di Universiti Kebangsaan Malaysia, Patria mengaku takjub dengan infrastrukturr kampus yang terlihat megah. Selain itu, hal yang paling membekas dalam benak Patria adalah saat kegiatan Orientation Day.  Itu kali pertama Patria bisa kenal dan dekat dengan banyak mahasiswa internasional dari berbagai negara untuk sharing soal budaya negara masing-masing.

Patria tak menampik bahawa berada di lingkungan yang baru, tentu menjadi tantangan tersendiri. Ia mengaku sempat kesulitan dengan bahasa setempat karena beberapa kelas yang diikuti menggunakan bahasa Melayu. Beruntung, kebiasannya menonton film kartun Malaysia seperti Upin & Ipin serta BoBoiBoy membantun Patria memahami percakapan sehari-hari. Selain itu, teman-teman mahasiswa Malaysia juga ikut membantu untuk bicara bahasa Melayu.

Selain tantangan bahasa, Patria juga harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru di Malaysia. Di antaranya, tempat perbelanjaan yang jauh, membuat Patria menjadi terbiasa berjalan kaki dan menggunakan transportasi umum. Namun, semua itu tentunya menjadi bagian dari pengalamannya yang sangat berharga.

Terkait sistem perkuliahan, Patria mengatakan ada hal unik dan menarik dari beberapa mata perkuliahan di Universiti Kebangsaan Malaysia jika dibandingkan dengan Unesa. Beberapa mata kuliah itu berfokus pada Gamification. Di Universiti Kebangsaan Malaysia, khususnya pada kelas Social Media in Language Learning, menggunakan ice breaking berupa games yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas. Materi yang diajarkan pun dihubungkan dengan hal trending yang sedang terjadi, sehingga penerapannya menjadi lebih relevan.

Selain itu, Patria juga harus memperhatikan time management. Patria mengaku tidak memiliki teknis khusus, tetapi ia selalu berusaha untuk secepatnya menyelesaikan tugas yang diberi agar memiliki waktu luang untuk melakukan hal lain. Dengan begitu, ia tetap dapat melakukan hal lain di luar akademiknya.

Setelah beberapa bulan merasakan belajar di luar negeri, khususnya di Malaysia, Patria menjadi lebih terbuka dan lebih toleran dengan budaya dan pandangan orang lain. Selain itu, ia menjadi lebih tertarik menjadi bagian dari event, volunteer atau acara lainnya.

Usai mengikuti program IISMA, Patria berharap dapat menerapkan pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan di Indonesia. Jika berkesempatan, ia pun ingin menerapkan metode pengajaran yang didapat selama di Malaysia. Ia juga ingin menuangkan pengalamannya itu pada saat penulisan skripsia. Bahkan, ia juga ingin menceritakan pengalaman itu dengan membuat cerita atau novel.

Kepada mahasiswa Unesa yang berminat mengikuti program IISMA, Patria berpesan agar jangan berpikir kurang atau tidak mampu. Ia dulu juga sempat berpikir merasa tertinggal jauh dengan teman-teman. Yang penting, harus mampu memanfaatkan waktu buat ikut event atau seminar, karena itu sangat membantu buat persiapan IISMA.

Perjalanan Patria membuktikan bahwa sebuah mimpi besar dapat diwujudkan dari hal kecil sekalipun. Dengan tekad, keberanian, dan dukungan orang terdekat, semua yang seperti mustahil, bisa diwujudkan menjadi kenyataan. @tanya

 

Bagikan artikel ini

id_IDID